Universitas Pembangunan Nasional “Veteran” Jawa Timur (UPNVJT) resmi membuka kegiatan Pendidikan Awal Bela Negara (Dikwal Belneg) bagi Calon Pegawai Negeri Sipil (CPNS) dan pegawai baru. Acara pembukaan berlangsung di Komando Pendidikan Kejuruan (Dodikjur) Rindam V/Brawijaya, Malang dengan dihadiri oleh jajaran pimpinan universitas, perwakilan Kementerian Pendidikan Tinggi, Sains, dan Teknologi, serta Wakil Komandan Dodikjur Letkol Inf Sugeng Harianto, S.H., M.M., M.H.I. Dalam sambutannya, Rektor UPNVJT, Prof. Dr. Ir. Akhmad Fauzi, MMT., IPU., menegaskan pentingnya internalisasi nilai-nilai bela negara bagi seluruh pegawai sebagai wujud komitmen institusi sebagai Kampus Bela Negara.
Kegiatan Dikwal Belneg 2025 ini diikuti oleh 177 peserta, yang terdiri atas 148 CPNS, 18 pegawai BLU dengan komposisi 153 dosen, dan 24 tenaga kependidikan. Dari jumlah tersebut, 64 orang peserta adalah laki-laki dan 111 orang perempuan. Para peserta akan menjalani rangkaian pembinaan yang menekankan aspek disiplin, tanggung jawab, serta pembentukan jiwa kepemimpinan. Rektor menyampaikan bahwa pendidikan ini merupakan langkah awal yang sangat penting bagi para pegawai baru agar memiliki kesiapan mental, fisik, dan ideologis dalam mengemban tugas di lingkungan UPNVJT.
Dalam sambutannya, Prof. Fauzi menjelaskan bahwa bela negara bukan hanya kewajiban, tetapi juga penghormatan bagi setiap warga negara, sebagaimana diamanatkan dalam Pasal 27 dan 30 UUD 1945. Lebih lanjut, penetapan UPNVJT melalui Peraturan Presiden No. 122 Tahun 2014 sebagai Perguruan Tinggi Negeri Bela Negara menjadi dasar bagi universitas untuk mengintegrasikan nilai bela negara ke dalam setiap aspek pendidikan, penelitian, maupun pengabdian kepada masyarakat. Dengan demikian, kegiatan Dikwal Belneg ini tidak hanya bersifat seremonial, tetapi merupakan bagian integral dari strategi pengembangan sumber daya manusia di kampus.
Rektor juga menegaskan bahwa tujuan dari pendidikan ini adalah untuk membentuk karakter individu yang disiplin, bertanggung jawab, dan memiliki jiwa kepemimpinan. Selain itu, pendidikan bela negara bertujuan meningkatkan kualitas SDM dalam hal kecepatan, ketelitian, serta kemampuan bekerja sama, yang pada akhirnya mendukung kinerja pegawai sehari-hari dalam melayani civitas akademika. Melalui pembekalan ini, diharapkan para peserta mampu menumbuhkan sikap rela berkorban bagi bangsa dan negara, memiliki kemampuan bertahan dalam situasi sulit, serta menguasai keterampilan dasar yang bermanfaat bagi pertahanan negara.
Dalam kesempatan tersebut, Rektor juga menguraikan lima nilai utama bela negara, yakni: cinta tanah air, kesadaran berbangsa dan bernegara, keyakinan pada Pancasila sebagai ideologi negara, rela berkorban untuk bangsa dan negara, serta memiliki kemampuan awal bela negara. Kelima nilai ini diharapkan dapat menjadi pegangan bagi para pegawai baru UPNVJT dalam melaksanakan tugas dan kewajiban mereka di kampus, sekaligus memperkuat karakter civitas akademika sebagai penjaga tegaknya Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI).
Selain nilai-nilai bela negara, peserta juga akan mendapatkan pembinaan melalui latihan baris-berbaris (PBB) yang bertujuan untuk melatih kedisiplinan, kekompakan, tanggung jawab, dan kerja sama. Rektor menekankan bahwa latihan semacam ini bukan hanya membentuk keterampilan fisik, melainkan juga membangun jiwa korsa, semangat kebersamaan, serta kemampuan beradaptasi dengan lingkungan. Filosofi baris-berbaris diyakini mampu menanamkan rasa patriotisme dan menumbuhkan koordinasi yang solid antarpegawai.
Di akhir sambutannya, Rektor menyampaikan apresiasi kepada Dodikjur Rindam V/Brawijaya atas kerja sama yang baik dalam penyelenggaraan Dikwal Belneg 2025. Ia juga berpesan kepada seluruh peserta agar menjalani pendidikan ini dengan penuh dedikasi dan tanggung jawab. “Semoga Allah SWT senantiasa memberi kekuatan, kemudahan, dan kelancaran dalam pelaksanaan tugas kita semua. Dengan penuh keyakinan, saya nyatakan Pendidikan Awal Bela Negara Pegawai Angkatan 2025 UPNVJT resmi dimulai,” tutup Prof. Fauzi.
